Hanya karena anugerah-Nya saya diberikan kesempatan untuk hidup bahkan dilayakkan untuk menjadi rekan sekerja-Nya, dan diberikan kesempatan untuk menciptakan sebuah blog "Only By His GRACE." Anugerah yg sudah saya terima kiranya dapat menjadi lilin yang menerangi gelapnya dunia saat ini sehingga anugerah itu tidak hanya dapat dirasakan oleh diriku sendiri tetapi oleh kalian semua yang melihat dan membaca blog ini. GBU!

"Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran." James 1:17

Kamis, 25 Agustus 2011

Meraih Tangan-Nya



Ulangan 31:8
”Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati."

Suatu kali, kira-kira beberapa tahun yang lalu, Billy Graham mengalami masa-masa yang gelap dalam hidupnya. Meskipun ia telah berdoa kepada Tuhan mengenai apa yang ia alami, namun ia merasa langit seperti menjadi tembaga baginya. Tuhan seolah-olah telah menghilang dari hidupnya dan ia sendirian bersama pencobaan dan bebannya.

Billy Graham akhirnya menulis surat pada ibunya mengenai pengalamannya itu. Beberapa hari kemudian, ia pun mendapat surat balasan dari ibunya yang isinya sebagai berikut: “Nak, ada saatnya ketika Allah menarik diri-Nya untuk menguji imanmu. Dia ingin kau mempercayai Dia dalam kegelapan. Sekarang, raihlah dengan iman melewati kabut dan kau akan menemukan bahwa tangan-Nya ada di sana.”

Selesai membaca surat dari ibunya tersebut, tiba-tiba air mata keluar dari mata Billy Graham. Sambil berlutut di sisi tempat tidur, ia pun mulai menangis dan hadirat Allah yang melimpah dengan sekejap ia rasakan. Hari itu sungguh menjadi hari yang tidak pernah ia lupakan hingga saat ini.

Entah kita merasakan atau tidak merasakan hadirat Allah di saat jalan kita gelap, namun tetap berimanlah bahwa Dia ada disana. Jangan ragukan firman-Nya yang berkata, “Aku tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau” karena memang itulah kebenaran yang sesungguhnya.

Allah selalu ada bersama Anda dan dalam keadaan apapun Dia tidak akan pernah meninggalkan Anda seorang diri.

Sumber: Hope for Each Day; Billy Graham; Penerbit Metanoia

Rabu, 24 Agustus 2011

Kehendak-Mu yang Jadi


Seorang wanita hanya mempunyai seorang anak berkata kepada istri pendetanya, “Saya tidak berani berkata kepada Tuhan ‘kehendakMu yang jadi’ karena saya takut Tuhan akan mengambil anak laki-lakiku satu-satunya dan juga memberiku percobaan-percobaan yang berat!”
Mendengar hal itu temannya menjawab, “Seandainya anakmu datang kepadamu dan berkata bahwa anakmu ingin melakukan apa saja yang ibunya inginkan, apakah engkau akan berpikir ; ‘Nah inilah kesempatan supaya segala pekerjaan saya digantikannya. Saya mau memberi pekerjaan yang berat baginya, supaya ia tidak dapat bermain diluar hari ini?”
“Oh.. tidak,” kata si ibu, “tentu saja saya akan memberinya pekerjaan yang dapat dikerjakannya.”
“Apakah engkau berpikir bahwa Tuhan yang penuh kasih itu tidak mempunyai hati yang lebih baik dari hatimu?” tanya wanita itu lagi
“Yah, sekarang saya mengerti!” jawab si ibu.

Kita sekarang tidak perlu lagi kuatir untuk berkata ‘kehendakMu yang jadi, Tuhan”. Segala sesuatu yang datang dari Tuhan tidak pernah mencelakakan anakNya tetapi justru mendatangkan berkat. Kehendak-Nya adalah yang terbaik buat anak-anak-Nya. JBU

"Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di surga!" (Lukas 11:13)

"Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan."
(Yeremia 29:11)

Pengampunan



“Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” Yesus berkata kepadanya: “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.” Matius 18:21-22

Hal mengampuni merupakan hal yang paling sulit untuk dilakukan oleh hampir semua orang, terutama jika orang yang menyakiti adalah orang terdekat atau orang yang disayangi. Tidak mudah untuk mengampuni kemudian memberi kesempatan yang kedua bagi orang yang sudah menyakiti bahkan menghianati kita. Bahkan rasa sakit hati ini dapat berlangsung hingga bertahun-tahun tanpa ada solusi. Kalaupun ada yang bisa mengampuni, kejadian tersebut akan sangat membekas dalam hati.

Firman Tuhan mengajar kita untuk mengampuni orang yang berbuat salah kepada kita, tidak hanya satu kali saja, bahkan berkali-kali. Ini berarti bahwa pengampunan yang kita berikan adalah pengampunan yang tiada batasnya. Tidak peduli betapa dalam luka hati yang diakibatkan, tugas kita adalah mengampuni orang tersebut. Mengapa kita harus mengampuni orang yang bersalah kepada kita? Karena Yesus sendiri telah mati di atas kayu salib untuk menebus dosa kita.

Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.” Yesaya 53:4-6

Sebesar apapun dosa yang kita perbuat, sebanyak apapun dosa yang kita perbuat juga, darah Yesus selalu menyucikan kita ketika kita datang meminta ampun dan bertobat di hadapanNya. Oleh karena Yesus telah memberi teladan bagi kita, demikianpun kita juga harus berbuat.

Pengampunan sudah diberikan oleh Yesus bagi kita, masakan kita tidak mau mengampuni orang yang telah bersalah kepada kita? Bukankah kita pernah menyakiti hati Tuhan dengan berbuat dosa? Bukankah apa yang kita lakukan dengan kesenangan-kesenangan duniawi justru malah menyakiti hati Tuhan? Tetapi Tuhan dengan penuh kasih selalu mau menerima kita apa adanya. Dan begitu satu kali kita minta ampun, saat itulah juga darahNya menyucikan dan melayakkan kita di hadapanNya. Dan tidak ada satu tuduhanpun yang bisa dilayangkan oleh si iblis kepada kita bahwa kita adalah manusia berdosa, karena darahNya sangatlah cukup untuk menyucikan hidup kita. Oleh karena itu kita juga harus berbuat hal yang sama kepada orang yang telah menyakiti hati kita. Seburuk atau sejahat apapun orang tersebut, tetap kita harus mengampuninya. Tetapi jika kita sudah mengampuni, peristiwa tersebut masih selalu timbul dalam hati kita bagaimana? Tuhan Yesus selalu mengampuni dan melupakan dosa apa yang telah kita lakukan. Dosa semerah apapun akan dibersihkan seputih salju. Mengampuni dan melupakan adalah kedua hal yang sangat erat yang harus kita lakukan pada saat kita mengampuni orang yang bersalah kepada kita.

Ingat kisah kedua orang yang ikut disalib di sebelah Yesus pada saat disalibkan? Keduanya adalah penjahat yang telah melakukan banyak perbuatan jahat sehingga mereka dihukum salib. Tetapi salah seorang dari mereka mau menerima Yesus sebagai juruselamat hidupnya, sehingga pada saat itu juga Yesus mengatakan kepadanya bahwa hidupnya telah diselamatkan. Yesus tidak melihat sebesar apapun dosa orang tersebut, Yesus tidak melihat seberapa jahat orang tersebut, tetapi Dia menerimanya dengan penuh kasih.

Seberapa jahatpun orang yang telah menyakiti hati kita, seburuk apapun orang berbuat jahat kepada kita, tetap kita harus mengampuninya tanpa alasan apapun. Ingatlah bahwa Yesus mengampuni kita tanpa memberi syarat apapun. Demikian juga kita harus berbuat kepada orang yang kita ampuni kesalahannya.
Ingatlah bahwa ketika kita mengampuni orang yang bersalah kepada kita, maka Bapa di surga juga akan mengampuni segala kesalahan kita di hadapanNya (Matius 18:35).

Doa:
Tuhan mampukan kami untuk mengampuni orang yang telah menyakiti hati kami dan berbuat jahat kepada kami. Mampukan kami untuk melepaskan pengampunan dan melupakan setiap kesalahan mereka. Biarlah kasihMu tercurah memenuhi setiap hati kami dan membalut setiap luka hati kami..

Langkah iman:
  • Ampuni kesalahan orang yang telah menyakiti hati kita dan jangan ingat-ingat kembali kesalahannya.
  • Berbuat baiklah kepada orang yang telah menyakiti hati kita, karena dengan demikian kita melepaskan kasih Tuhan atas dirinya, sehingga orang tersebut juga akan berubah dari jalan-jalannya yang jahat.

Carilah Harta yang Terpendam!


Jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah.” Amsal 2:4-5

Manusia menyibukkan dirinya dengan berbagai macam pekerjaan yang bisa mereka kerjakan, demi mencapai tujuan ataupun mimpi mereka masing-masing. Ada yang ingin meraih kesuksesan, kekayaan, status, karir, kenyamanan, taraf hidup yang lebih baik dan masih banyak lagi cita-cita yang ingin diraih. Hasil yang akan diperoleh sangat ditentukan oleh usaha dan kerja keras yang dilakukan. Semakin giat dan tekun melakukan suatu pekerjaan atau usaha, maka semakin dekat kesuksesan atau cita-cita yang diimpikan. Dan Tuhan tidak akan pernah berhutang bagi setiap umatNya yang benar-benar tekun melakukan pekerjaan mereka.

Tetapi satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah hal rohani. Kegiatan jasmani dan rohani harus kita kerjakan secara seimbang. Ketika kita cenderung lebih berat ke salah satunya, maka keseimbangan hidup kita akan mulai terganggu.

Semangat untuk mencari harta kekayaan maupun kesuksesan di dunia ini juga harus kita gunakan untuk mencari harta terpendam yang jauh lebih berharga nilainya dibanding dengan harta duniawi.  Kalau kita bisa sukses mendapatkan harta yang tersedia di dunia ini, maka sudah seharusnyalah kita juga sukses di dalam mencari harta rohani yang sangat berharga.

“Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.” 2 Kor 4:18

Harta rohani ini adalah pengertian tentang takut akan Tuhan dan hikmat dari Tuhan untuk mengenal Allah lebih intim lagi, termasuk di dalamnya sukacita, kelepasan, kemenangan, damai sejahtera, kekuatan, penghiburan dan kasih yang berlimpah-limpah. Dan ketika kita memilikinya, maka kita mempunyai pegangan hidup yang kuat, yang akan menuntun kita menjalani setiap langkah kehidupan kita hari demi hari, meraih kemenangan dalam setiap langkah hidup kita.
“Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.” Ams 1:7

Apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan harta rohani yang terpendam, yang sangat berharga ini?

1. Cari Setiap Hari
Ketika kita bekerja untuk mencari uang, kita bekerja setiap hari. Ada yang bekerja 5 hari dalam 1 minggu, ada yang 6 hari dalam 1 minggu, bahkan ada yang bekerja 7 hari dalam 1 minggu. Satu hari saja kita tidak bekerja, maka itu akan mengurangi pendapatan atau gaji yang akan kita peroleh pada akhirnya.

Demikian juga dengan kegiatan rohani, mencari Tuhan harus kita lakukan setiap hari. Ketika kita melewatkan satu hari saja, maka kita akan kehilangan momen yang sangat berharga yang akan menentukan hasil yang akan kita peroleh. Keintiman dengan Tuhan harus dibangun secara kontinyu. Hari-hari yang kita lewati dengan membangun persekutuan dengan Tuhan akan membuat kehidupan rohani kita semakin bertumbuh di dalamNya. Kita akan semakin kuat dalam menghadapi berbagai macam masalah dan pencobaan.
Setiap hari sangat berharga. Dan hari demi hari yang kita lalui dengan mencari Tuhan akan memberikan harta rohani yang sangat berharga bagi kehidupan kita. Harta rohani ini jauh lebih berharga dibanding dengan harta jasmani yang kita cari dalam kehidupan di dunia ini.

2. Disiplin

Kedisiplinan sangat mutlak dibutuhkan bagi kesuksesan pekerjaan, karir, usaha/bisnis, maupun bagi segala kegiatan yang kita lakukan. Orang-orang yang tidak disiplin atau lalai dalam melakukan pekerjaannya tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal (2 Tes 3:7-8).

Hal ini berlaku juga ketika kita mencari Tuhan dan membangun persekutuan yang intim denganNya. Orang-orang yang disiplin dalam mencari Tuhan akan mendapatkan berkat yang jauh lebih besar dibandingkan mereka yang lalai melakukannya. Bangun kedisiplinan dalam mencari wajah Tuhan. Tetapkan suatu waktu dalam satu hari dimana kita bisa mencari wajahNya tanpa terganggu kegiatan lain. Setia pada waktu yang telah kita tetapkan tersebut dan jalankan dengan penuh kedisiplinan. Waktu yang paling ideal adalah di pagi hari dimana pikiran kita belum dipenuhi oleh berbagai macam kesibukan dan masalah. Tetapi semua terpulang bagi kita sendiri yang menjalaninya.

3. Tekun
Semangat yang berapi-api sangat bagus dalam suatu pekerjaan. Tetapi jika semangat itu hanya dilakukan pada awalnya saja, maka hal itu akan menjadi sia-sia. Ketekunan jauh lebih penting untuk mencapai suatu kesuksesan. Harta kekayaan dan kesuksesan tidak akan dapat diperoleh hanya dalam waktu singkat. Semuanya butuh waktu dan perjuangan. Inilah alasannya mengapa ketekunan itu sangat dibutuhkan. Rasa kejenuhan harus dapat dikalahkan dengan keyakinan bahwa jika kita senantias tekun bekerja, maka kita akan memperoleh apa yang kita cita-citakan.

Harta rohani yang terpendam juga harus dicari dengan ketekunan. Banyak orang yang berhenti di tengah jalan ketika mereka tidak mendapatkan apa yang mereka cari. Mereka berpikir dengan melayani pekerjaan Tuhan di gereja akan segera mengubah hidup mereka. Atau ada juga yang berpikir bahwa ketika mulai rajin baca Firman Tuhan maka berkat Tuhan akan segera mengalir.

Tuhan kita bukanlah Tuhan yang instan. Tuhan akan memproses setiap hidup kita sehingga hidup kita menjadi sempurna adanya. Dan waktu Tuhan adalah waktu yang paling indah bagi kita (Pkh 3:11).

Ketekunan merupakan suatu proses yang sangat panjang. Ketekunan berarti bahwa kita akan terus bertahan dan setia melakukan sesuatu ketika keadaan tidak berubah menjadi yang kita harapkan. Bahkan ketika keadaan berubah menjadi semakin buruk dan pekerjaan menjadi semakin berat, kita tetap melakukan pekerjaan tersebut (Yak 1:2-4).
“Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu. ” Ibr 10:36

Mencari harta rohani yang terpendam bukanlah suatu hal yang rumit dan jauh dari kemampuan kita. Dan harta yang terpendam tersebut bukan hanya diperuntukkan bagi hamba Tuhan tertentu, pendeta tertentu atau pelayan Tuhan tertentu saja. Tuhan menyediakannya bagi setiap umat percaya dari berbagai macam latar belakang, status sosial, pekerjaan dan lain-lain. Tidak ada batasan bagi siapapun yang mau datang kepadaNya dan mencari wajahNya. Semua orang mendapat hak yang sama untuk datang kepadaNya dan memperoleh berkat rohani yang berharga yang sudah tersedia.

Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.” Ef 1:3.

Dalam Tangan Siapa?



Bola basket dalam tanganku berharga $19.
Bola basket dalam tangan Michael Jordan berharga $33 juta.
Tergantung ada dalam tangan siapa.

Baseball dalam tanganku berharga $6.
Baseball dalam tangan Mark McGuire berharga $19 juta.
Tergantung ada dalam tangan siapa.

Raket tenis tak ada gunanya dalam tanganku.
Raket tenis dalam tangan Venus Williams menghasilkan kemenangan dalam kejuaraan dunia.
Tergantung ada dalam tangan siapa.

Tongkat dalam tanganku menghalau binatang buas.
Tongkat dalam tangan Musa membelah lautan luas.
Tergantung ada dalam tangan siapa.

Ketapel dalam tanganku merupakan mainan anak-anak.
Ketapel dalam tangan Daud merupakan senjata dahsyat.
Tergantung ada dalam tangan siapa.

Lima roti dan dua ikan dalam tanganku menjadi beberapa potong roti isi.
Lima roti dan dua ikan dalam tangan Yesus memberi makan ribuan orang.
Tergantung ada dalam tangan siapa.

Paku-paku dalam tanganku menghasilkan sangkar burung.
Paku-paku dalam tangan Yesus Kristus menghasilkan keselamatan bagi segenap umat manusia.
Tergantung ada dalam tangan siapa.

Kau lihat sekarang, segala sesuatu tergantung ada dalam tangan siapa.
Jadi serahkan segala masalahmu, kekhawatiranmu, ketakutanmu,
harapan-harapanmu, impian-impianmu, keluargamu, kawan serta sahabat-sahabatmu dalam tangan Tuhan. Sebab... segala sesuatu tergantung ada dalam tangan siapa.


Serhkanlah seluruh hidupmu dalam tanganNya, Percayalah pada tangan-Nya yang tidak terlihat itu. Tuhan Yesus memberkatimu.

Never Too Late


Mazmur 121:5
"TUHANlah Penjagamu, TUHANlah naunganmu di sebelah tangan kananmu."

Supaya sebuah pohon atau tanaman bisa bertumbuh dan menghasilkan buah, benihnya harus terlebih dahulu ditanam di tanah dan mati. Supaya buah roh dapat muncul dalam hidup kita, pertama-tama kita harus ditanam dalam firman Allah mati bagi diri sendiri. Di hadapan pemurnian, kesulitan, disiplin, dan kesedihan, Firman Allah memberi makanan bagi hidup kita dan buah mulai bermunculan. Tetapi itu tidak terjadi dalam semalam. Dibutuhkan waktu dan kesabaran.

Yusuf tidak akan pernah dipakai oleh Allah jika ia tidak dijual oleh saudara-saudara yang membencinya, dan dituduh oleh istri Potifar, yang menjebloskannya ke dalam penjara. Bahkan, setelah ia memberi tahu juru minum Firaun bahwa ia akan kembali melayani raja dan memintanya untuk memberi tahu Firaun akan pemenjaraan dirinya yang tidak seharusnya dilakukan, Yusuf harus menanti dua tahun lagi untuk dibebaskan dari penjara.

Saat kita menantikan Tuhan, kadang-kadang Dia kelihatan lambat untuk datang menolong kita, tetapi Dia tidak pernah terlambat. Waktu-Nya selalu sempurna.

Pertolongan Allah dalam hidup Anda tidak akan pernah terlalu lambat atau pun juga terlalu cepat karena Dia akan melakukannya selalu tepat pada waktunya.

JESUS BLESS YOU ^^

Kristen "Make Up"


Amsal 31:30
“Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji.”

Seorang wanita agar terlihat cantik di depan orang banyak maka ia akan berdandan. Ia akan me-make-up wajahnya dengan alat-alat kecantikan yang ia telah beli dari toko kecantikan tertentu. Pada satu sisi tujuan dari wanita merias wajah adalah baik, tetapi di satu sisi yang lain ada hal kurang baiknya.

Bagi yang terbiasa berdandan, ia tidak akan percaya diri dengan wajahnya yang tanpa make-up sehingga begitu keluar dari rumah maka wajahnya akan penuh dengan warna. Tidak jarang, untuk menipu wajah mereka yang sedang ditumbuhi jerawat maka mereka akan menebalkan riasan wajah agar tidak terlalu kentara dilihat orang.

Orang-orang Kristen sekarang ini cukup banyak yang berlaku layaknya seperti wanita yang me-make-up wajahnya. Agar terlihat orang lain sebagai pengikut Kristus yang taat dan baik, ia memoles habis-habisan sisi penampilan luarnya. Berpakaian rapi dan sopan, wangi, selalu melemparkan senyum kepada orang lain, dan hal-hal baik lainnya.

Jika boleh jujur, Allah tidak terlalu mementingkan semua itu. Dari Alkitab perjanjian lama sampai perjanjian baru diketahui bahwa Allah hanya concern dengan apa yang ada di dalam diri manusia. Bahkan saat Tuhan Yesus datang ke dunia dan melihat hidup ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang sepertinya saleh ketika itu, Dia justru memberikan kecaman kepada mereka.

Berpenampilan menarik dan simpatik di depan orang yang kita temui sebenarnya tidak salah, tetapi alangkah lebih baik jika kita lebih memfokuskan diri kepada apa yang dalam diri kita. Implikasinya, ketika kita melakukan apapun di depan orang lain maka apa yang kita lakukan itu benar-benar jujur, apa adanya.

Saat kita tersenyum kepada orang lain maka senyum yang kita lemparkan kepada orang lain itu adalah senyum yang berasal dari dalam hati kita. Saat kita memberikan semangat kepada orang yang sedang dalam putus asa, kata-kata yang kita keluarkan adalah kata-kata yang benar tulus dari dalam diri kita.

Jika ada diantara Anda saat ini yang masih menjadi Kristen make-up, berhentilah sekarang juga! Jadilah pribadi yang jujur kepada Allah dan sesama manusia karena sesungguhnya inilah kerinduan hati-Nya kepada setiap kita, anak-anak yang dikasihi-Nya.

Dari segala yang Allah lihat pada manusia, Dia lebih tertarik dengan hatinya, bukan yang lain