Hanya karena anugerah-Nya saya diberikan kesempatan untuk hidup bahkan dilayakkan untuk menjadi rekan sekerja-Nya, dan diberikan kesempatan untuk menciptakan sebuah blog "Only By His GRACE." Anugerah yg sudah saya terima kiranya dapat menjadi lilin yang menerangi gelapnya dunia saat ini sehingga anugerah itu tidak hanya dapat dirasakan oleh diriku sendiri tetapi oleh kalian semua yang melihat dan membaca blog ini. GBU!

"Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran." James 1:17

Senin, 26 Desember 2011

Pengakuan Seorang Ateis

                                        
                                      Perjalanan Iman C.S Lewis

"Life Without Limits"

Jika kau termasuk di antara sekian banyak orang yang berjuang setiap hari, ingatlah selalu bahwa di luar perjuanganku sendiri telah menanti sebuah tujuan bagi kehidupanku. Tujuan itu terbukti amat, sangat, jauh lebih besar daripada yang pernah kubayangkan.


Nick Vujicic terlahir tanpa lengan dan tungkai, tapi berhasil menakluk dunia setelah ia dengan imannya di dalam Tuhan terlebih dahulu menakluki dirinya. Kisah inspiratifnya tertuang di dalam buku Life Without Limits yang menceritakan cacat fisik dan pertempuran emosi yang dialaminya dalam mengatasi keadaannya semasa kecil, remaja dan menjelang dewasa muda. Berikut adalah cuplikan dari Pengantar bukunya.


Namaku Nick Vujicic. Aku terlahir tanpa lengan dan tungakai, tetapi aku tak terbatas dengan keterbatasanku. Aku berkeliling dunia untuk memberikan semangat kepada jutaan orang supaya mereka menaklukkan penderitaan dengan keyakinan, harapan, dan keberanian sehingga mereka dapat mengejar impian-impian mereka.

Dalam buku ini, aku akan membagi pengalaman-pengalamanku dalam menghadapi penderitaan dan berbagai rintangan. Memang, beberapa di antaranya adalah kasus unik terkait kondisiku, tetapi kebanyakan merupakan hal yang umum bagi kita semua. Sasaranku adalah agar kau berani mengalahkan tantangan dan kesulitanmu sendiri sehingga dapat menemukan tujuan dan jalanmu untuk meraih kehidupan yang betul-betul luar biasa.

Kita sering merasakan kehidupan tidak adil. Kesulitan dan penderitaan memang dapat memunculkan kebimbangan dan keputusasaan. Aku sendiri sangat memahami hal itu. Tetapi Alkitab mengatakan, “Apa pun cobaan yang kalian hadapi, terimalah dengan sukacita.”  Selama bertahun-tahun, aku berupaya keras belajar mengenal hal itu, dan akhirnya, aku bisa melakukannya. Dari semua pengalamanku, aku dapat membantumu melihat bahwa sebagian besar kesulitan yang kita hadapi menawarkan kesempatan bagi kita untuk menggali siapa sejatinya diri kita dan kontribusi macam apa yang dapat kita berikan kepada sesama kita. Kedua orangtuaku adalah orang Kristen yang taat, tetapi setelah aku terlahir tanpa lengan serta tungkai, mereka pun jadi mempertanyakan apa maksud Tuhan menciptakan aku seperti itu. Awalnya mereka beranggapan orang seperti aku tidak akan memiliki harapan dan masa depan, bahwa aku tidak akan pernah memiliki kehidupan yang normal dan produktif.

Namun, sekarang kehidupanku jauh melampuai apa yang bisa kami bayangkan. Setiap hari aku menerima telepon, e-mail, SMS, pesan Twitter dari orang-orang yang tak kukenal. Di bandara, hotel, dan restoran, mereka menghampiriku untuk memelukku dan mengatakan bahwa aku telah menyentuh kehidupan mereka melalui berbagai hal. Aku sangat bersyukur. Aku merasakan kebahagiaan yang benar-benar luar biasa. Aku dan keluargaku sama sekali tidak mengira bahwa keterbatasanku – “deritaku” – juga bisa menjadi berkat, yang memberiku banyak peluang istimewa untuk mengulurkan tangan kepada orang lain, berempati terhadap mereka, memahami penderitaan mereka, dan menawarkan penghiburan bagi mereka. Jelas, aku menghadapi banyak cobaan berat, tetapi aku juga dikaruniai sebuah keluarga yang penuh cinta, yang memiliki pemikiran cemerlang serta iman yang kuat dan tak tergoyahkan. Aku terterus terang bahwa aku baru benar-benar menemukan iman dan rasa memiliki tujuan (sense of purpose) setelah mengalami beberapa pengalaman yang sangat mengerikan.

Begini, ketika aku memasuki masa remaja yang begitu sulit, masa ketika kita semua kebingungan mencari jati diri, aku patang arang karena kondisiku, aku merasa tidak akan pernah bisa “normal”. Tak mungkin bisa dipungkiri bahwa pada kenyataannya tubuhku tidak sama seperti teman-teman sekelasku. Meskipun aku berulang kali mencoba berbagai aktivitas “normal” seperti berenang dan ber-skateboard, aku malah menjadi semakin menyadari bahwa memang akan selalu ada hal-hal yang tidak bisa kulakukan.

Lebih buruk lagi, ada beberapa anak yang dengan kejam mengolok-olokku dengan sebutan “anak aneh” dan “alien”. Tentu saja, aku sepenuhnya manusia dan ingin menjadi bisa seperti orang-orang lainnya, tetapi kelihatannya kecil harapanku untuk mewujudkannya. Aku ingin diterima, tetapi rasanya aku tidak diterima. Aku ingin mendapat tempat dalam pergaulan, tetapi kelihatannya aku tidak mendapatkannya. Aku terbentur sebuah dinding.

Aku sakit hati. Aku mengalami depresi, tenggelam dalam pikiran-pikiran negatif, dan tidak merasa ada gunanya aku hidup. Aku kesepian meski berada di tengah-tengah keluarga dan banyak teman. Aku takut hanya akan terus menjadi beban bagi mereka yang aku cintai.


Namun, aku salah, salah besar. Segala sesuatu yang tidak aku sadari di masa-masa suram tersebut dapat dijadikan sebuah buku: ya buku yang sedang kau pegang ini. Dalam halaman-halaman buku ini, aku akan berbagi denganmu beberapa metode untuk menemukan harapan di tengah gelombang ujian-ujian yang berat dan cobaan-cobaan yang meremukkan hati. Aku akan menerangi jalan bagimu untuk menyeberangi penderitaan sehigga kau akan menjadi lebih kuat, lebih tegar, dan lebih berdaya untuk mengejar kehidupan yang kau inginkan, dan bahkan mungkin mendapatkan kehidupan yang jauh melebihi apa yang bisa kau bayangkan.

Jika kau memiliki keinginan dan hasrat untuk melakukan sesuatu, dan hal itu sejalan dengan kehendak Tuhan, kau pasti akan berhasil

Pernyataan yang sangat dahsyat. Jujur saja, aku tidak selalu memercayai pernyataan itu. Kalau kau sudah melihat salah satu kesaksianku yang diunggah ke internet, kebahagiaan diriku yang terpancar dalam video-video tersebut merupakan hasil dari perjalanan yang kutempuh. Pada mulanya, tidak semua yang kubutuhkan ada pada diriku dan aku harus membentuk beberapa atribut penting selama perjalanan itu.

Untuk hidup tanpa batas, ternyata aku membutuhkan:

Rasa memiliki tujuan yang kuat
Harapan yang begitu kuat sehingga tidak akan luntur
Iman kepada Tuhan dan peluang yang tak terbatas
Rasa cinta dan penerimaan diri sendiri
Sikap yang berkualitas
Jiwa yang berani
Kemauan untuk berubah
Hati penuh keyakinan
Hasrat untuk mendapat peluang
Kemampuan mengukur resiko dan menertawakan kehidupan
Misi yang mengutamakan pelayanan bagi sesama

Setiap bab dalam buku ini dimaksudkan untuk menjelaskan masing-masing atribut tersebut sehingga kau pun dapat menggunakan dalam perjalananmu mencapai kehidupan yang memuaskan dan berarti. Aku membagi hal itu kepadamu karena aku meneruskan kasih Tuhan kepadamu. Aku ingin kau menggapai segala kebahagiaan dan kepuasan yang disediakan Tuhan bagimu.

Jika kau termasuk di antara sekian banyak orang yang berjuang setiap hari, ingatlah selalu bahwa di luar perjuangan kita sendiri telah menanti sebuah tujuan bagi kehidupan kita. Tujuan itu terbukti amat, sangat, jauh lebih besar daripada yang pernah kita bayangkan.

Kau mungkin akan terbentur banyak kesulitan. Kau mungkin akan jatuh dan merasa tak ada lagi kekuatan dalam dirimu untuk bangkit kembali. Aku tahu bagaimana rasanya, Teman. Kita semua merasakannya. Kehidupan tidak selamanya mudah, tetapi ingatlah bahwa kita memiliki “Pengharapan dan kekuatan” untuk menaklukkan cobaan, kita menjadi lebih kuat dan lebih bisa mensyukuri kesempatan-kesempatan kita. Yang terpenting adalah kehidupan-kehidupan yang kau sentuh selama perjalananmu dan caramu menyelesaikan perjalanan itu.

Aku mencintai kehidupanku sebagaimana aku mencintai kehidupanmu. Bersama-sama, peluang kita sungguh luar biasa. Jadi, bagaimana? Tidakkah lebih baik kita coba saja, Kawan?



(Buku Life Without Limits diterbitkan dalam bahasa Indonesia oleh Gramedia Pustaka dan tersedia di toko-toko buku Gramedia)



1 Timotius 4:10 
"Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya."

2 Tesalonika 2:16  
"Dan Ia, Tuhan kita Yesus Kristus, dan Allah, Bapa kita, yang dalam kasih karunia-Nya telah mengasihi kita dan yang telah menganugerahkan penghiburan abadi dan pengharapan baik kepada kita..."

Roma 12:12 "Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!"

Ibrani 6:19-20 "Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir..."  

Ibrani 4:16 "Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya."

Mazmur 124:8  "Pertolongan kita adalah dalam nama TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi."

Jumat, 23 Desember 2011

Cemburu = Tanda Cinta?


1Kor 13:4-7
"Kasih itu sabar; kasih itu baik hati; ia tidak cemburu" (1Kor 13:4)


Cemburu adalah perasaan marah atau pahit yang muncul ketika ada orang yang kita anggap akan merebut kekasih kita. Banyak orang mengatakan, cemburu adalah tanda cinta. Bukankah orang menjadi cemburu karena merasa sangat memiliki dan tidak rela kehilangan kekasihnya?

Sebenarnya cemburu tidak selalu identik dengan tanda cinta. Alkitab menyatakan "kasih  …  tidak cemburu" (1Kor 13:4). Kadang kala sikap cemburu justru menunjukkan kurangnya kasih sejati. Mengapa demikian? Sebab rasa cemburu bisa muncul dari sikap egois. Kita memperlakukan kekasih seperti barang milik kita. Tanpa sadar, kita berusaha "mencetaknya" menjadi seperti yang kita inginkan. Ia tidak diberi ruang untuk bebas bergerak. Kita mencurigai segala hubungannya dengan orang lain. Kita tidak suka melihatnya bercanda dan tertawa bersama orang lain. Kita merampas sukacita hidupnya!

Rasa cemburu kerap kali muncul dalam relasi suami istri, mertua menantu, pemuda pemudi yang sedang berpacaran, bahkan dalam persahabatan. Tidak jarang, hal ini bukannya membuat hubungan semakin harmonis, malah merusak dan menjauhkan kita dari sang kekasih.

Bagaimana cara menghilangkan rasa cemburu? 1 Kor 13:7 mengatakan, "Kasih  …  percaya segala sesuatu." Kasih percaya akan kesetiaan orang lain. Kasih belajar melihat apa yang terbaik dalam diri sang kekasih, sehingga kita pun berhenti berprasangka buruk. Jika kita memiliki kasih yang percaya, kecemburuan akan lenyap!



KASIH TAK MENJADI LEBIH KUAT KARENA CEMBURU
KASIH DIPERKUAT OLEH SIKAP LEBIH PERCAYA


Hidup Dalam Ilusi

Mal 2:13-17
“Kamu menyangka, "Setiap orang yang berbuat jahat adalah baik di mata Tuhan" (TB: Mal 2:17)

Ilusi didefinisikan sebagai "persepsi yang salah terhadap kenyataan." Para pesulap mengandalkannya untuk mengelabui penonton. Namun, ada beberapa ilusi yang dapat berakibat fatal. Jika saya mengejar fatamorgana yang terlihat seperti air di padang gurun, saya bisa mati kehausan.

Ilusi yang paling berbahaya adalah ilusi rohani. Pada zaman Maleakhi, para pria tidak lagi menganggap serius janji pernikahan dan menceraikan istri mereka tanpa alasan yang adil. Mereka menyangka bahwa, "Setiap orang yang berbuat jahat adalah baik di mata Tuhan; kepada orang-orang yang demikianlah Ia berkenan" (Mal 2:17). Mereka tidak mengikuti cara pandang Allah.

Kita semua cenderung menipu diri sendiri. Karena terselubung oleh dosa, kita tidak mampu membedakan antara benar dan salah. "Betapa liciknya hati, lebih licik daripada segala sesuatu,  …  siapakah yang dapat mengetahuinya?" (Yer 17:9).

Hidup dalam ilusi seperti itu harus diganti dengan hidup dalam kenyataan. Dan hal ini mungkin akan dapat terwujud setelah kita berhasil melewati saat-saat yang sulit. Kesengsaraan dan luka menjadi jalan untuk menyingkirkan kepalsuan hidup kita, sehingga kita dapat mengisi kekosongan hidup kita dengan kebenaran.

Jika kita mengandalkan Roh Allah untuk membantu kita mempelajari dan menaati ajaran-ajaran Alkitab, ilusi akan digantikan oleh kebenaran kasih Allah dan pengampunan dalam Kristus. Hanya kebenaran inilah yang sanggup memuaskan kerinduan hati kita yang terdalam dan menuntun kita pada hasrat untuk menjadi serupa dengan Dia. Amin.

Pencarian “CINTA” seorang wanita…

 CINTA…



CINTA itu BUTA,
Kenyataannya banyak yang rela berkorban demi CINTA
CINTA itu bisa dibeli dengan UANG
Kenyataannya banyak yang menghalalkan cinta demi uang
CINTA mudah diUCAPkan, 
Namun maknanya hanya basa basi

Apakah itu semua tentang CINTA…?
Kehadiran CINTA di harapkan setiap manusia

NAMUN…

dimanakah CINTA…

SAAT...

Aku di tinggalkan sendirian oleh orang-orang yang aku cintai…
Aku mengalami kegagalan hingga membuatku putus asa…
Aku berduka saat kehilangan menerpa diriku…
Adakah cinta sejati menghampiri hidupku…?


Tentang CINTA…

Ia mengunggapkannya kepadaku… hari ini…
Tentang CINTA untukku… dari seseorang yang mencintaiku

Saat dimana aku tidak berdaya oleh dosa
Ia mengatakan… Aku mencintaimu dan tidak akan membiarkanmu binasa dalam dosa

Saat dimana aku ketakutan mengalami kematian
Ia memberikan CINTA-Nya supaya aku memiliki kepastian hidup yang kekal

Saat dimana tidak jelas arah hidupku,  Ia merelakan diri-Nya
Berkorban untuk menjalankan tujuan mulia Allah agar aku memiliki kepastian arah hidup

Saat dimana aku tidak mengerti betapa berharganya diriku…
Ia hadir dengan CINTA-Nya supaya aku menyadari bahwa “aku dicintai karena  aku begitu berharga bagi Allah

Saat dimana aku berpikir tidak ada yang sanggup menolongku pada kemurkaan Allah
Ia datang dengan CINTA-Nya untuk menggantikanku supaya aku terbebas dari belenggu hukuman atas maut

Saat dimana aku mencari kedamaian dalam hidupku, Ia sanggup memberikan CINTA-Nya supaya aku tau bahwa melalui CINTA-Nya aku menemukan sumber kedamaian dalam hidupku

Dan saat aku mencari kepastian jalan hiudpku, CINTA-Nya terwujud hanya melalui cucuran darah-Nya bahkan Ia membiarkan diri-Nya mati di salib hanya demi keselamatanku semata

1 Petrus 2:24


“Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran.”

Inilah tentang CINTA yang diungkapkan bagiku… tentang CINTA-Nya kepadaku “anak yang dikasihi-Nya”

Kini aku menyadari bahwa telah kutemukan pribadi yang mencintaiku dengan CINTA SEJATI (agape)

Dan kini… aku dapat merasakan kenikmatan, kepuasan dan kebahagiaan dalam CINTA yang selama ini aku cari.


Soli Deo Gloria!


Kamis, 25 Agustus 2011

Meraih Tangan-Nya



Ulangan 31:8
”Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati."

Suatu kali, kira-kira beberapa tahun yang lalu, Billy Graham mengalami masa-masa yang gelap dalam hidupnya. Meskipun ia telah berdoa kepada Tuhan mengenai apa yang ia alami, namun ia merasa langit seperti menjadi tembaga baginya. Tuhan seolah-olah telah menghilang dari hidupnya dan ia sendirian bersama pencobaan dan bebannya.

Billy Graham akhirnya menulis surat pada ibunya mengenai pengalamannya itu. Beberapa hari kemudian, ia pun mendapat surat balasan dari ibunya yang isinya sebagai berikut: “Nak, ada saatnya ketika Allah menarik diri-Nya untuk menguji imanmu. Dia ingin kau mempercayai Dia dalam kegelapan. Sekarang, raihlah dengan iman melewati kabut dan kau akan menemukan bahwa tangan-Nya ada di sana.”

Selesai membaca surat dari ibunya tersebut, tiba-tiba air mata keluar dari mata Billy Graham. Sambil berlutut di sisi tempat tidur, ia pun mulai menangis dan hadirat Allah yang melimpah dengan sekejap ia rasakan. Hari itu sungguh menjadi hari yang tidak pernah ia lupakan hingga saat ini.

Entah kita merasakan atau tidak merasakan hadirat Allah di saat jalan kita gelap, namun tetap berimanlah bahwa Dia ada disana. Jangan ragukan firman-Nya yang berkata, “Aku tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau” karena memang itulah kebenaran yang sesungguhnya.

Allah selalu ada bersama Anda dan dalam keadaan apapun Dia tidak akan pernah meninggalkan Anda seorang diri.

Sumber: Hope for Each Day; Billy Graham; Penerbit Metanoia

Rabu, 24 Agustus 2011

Kehendak-Mu yang Jadi


Seorang wanita hanya mempunyai seorang anak berkata kepada istri pendetanya, “Saya tidak berani berkata kepada Tuhan ‘kehendakMu yang jadi’ karena saya takut Tuhan akan mengambil anak laki-lakiku satu-satunya dan juga memberiku percobaan-percobaan yang berat!”
Mendengar hal itu temannya menjawab, “Seandainya anakmu datang kepadamu dan berkata bahwa anakmu ingin melakukan apa saja yang ibunya inginkan, apakah engkau akan berpikir ; ‘Nah inilah kesempatan supaya segala pekerjaan saya digantikannya. Saya mau memberi pekerjaan yang berat baginya, supaya ia tidak dapat bermain diluar hari ini?”
“Oh.. tidak,” kata si ibu, “tentu saja saya akan memberinya pekerjaan yang dapat dikerjakannya.”
“Apakah engkau berpikir bahwa Tuhan yang penuh kasih itu tidak mempunyai hati yang lebih baik dari hatimu?” tanya wanita itu lagi
“Yah, sekarang saya mengerti!” jawab si ibu.

Kita sekarang tidak perlu lagi kuatir untuk berkata ‘kehendakMu yang jadi, Tuhan”. Segala sesuatu yang datang dari Tuhan tidak pernah mencelakakan anakNya tetapi justru mendatangkan berkat. Kehendak-Nya adalah yang terbaik buat anak-anak-Nya. JBU

"Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di surga!" (Lukas 11:13)

"Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan."
(Yeremia 29:11)

Pengampunan



“Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” Yesus berkata kepadanya: “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.” Matius 18:21-22

Hal mengampuni merupakan hal yang paling sulit untuk dilakukan oleh hampir semua orang, terutama jika orang yang menyakiti adalah orang terdekat atau orang yang disayangi. Tidak mudah untuk mengampuni kemudian memberi kesempatan yang kedua bagi orang yang sudah menyakiti bahkan menghianati kita. Bahkan rasa sakit hati ini dapat berlangsung hingga bertahun-tahun tanpa ada solusi. Kalaupun ada yang bisa mengampuni, kejadian tersebut akan sangat membekas dalam hati.

Firman Tuhan mengajar kita untuk mengampuni orang yang berbuat salah kepada kita, tidak hanya satu kali saja, bahkan berkali-kali. Ini berarti bahwa pengampunan yang kita berikan adalah pengampunan yang tiada batasnya. Tidak peduli betapa dalam luka hati yang diakibatkan, tugas kita adalah mengampuni orang tersebut. Mengapa kita harus mengampuni orang yang bersalah kepada kita? Karena Yesus sendiri telah mati di atas kayu salib untuk menebus dosa kita.

Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.” Yesaya 53:4-6

Sebesar apapun dosa yang kita perbuat, sebanyak apapun dosa yang kita perbuat juga, darah Yesus selalu menyucikan kita ketika kita datang meminta ampun dan bertobat di hadapanNya. Oleh karena Yesus telah memberi teladan bagi kita, demikianpun kita juga harus berbuat.

Pengampunan sudah diberikan oleh Yesus bagi kita, masakan kita tidak mau mengampuni orang yang telah bersalah kepada kita? Bukankah kita pernah menyakiti hati Tuhan dengan berbuat dosa? Bukankah apa yang kita lakukan dengan kesenangan-kesenangan duniawi justru malah menyakiti hati Tuhan? Tetapi Tuhan dengan penuh kasih selalu mau menerima kita apa adanya. Dan begitu satu kali kita minta ampun, saat itulah juga darahNya menyucikan dan melayakkan kita di hadapanNya. Dan tidak ada satu tuduhanpun yang bisa dilayangkan oleh si iblis kepada kita bahwa kita adalah manusia berdosa, karena darahNya sangatlah cukup untuk menyucikan hidup kita. Oleh karena itu kita juga harus berbuat hal yang sama kepada orang yang telah menyakiti hati kita. Seburuk atau sejahat apapun orang tersebut, tetap kita harus mengampuninya. Tetapi jika kita sudah mengampuni, peristiwa tersebut masih selalu timbul dalam hati kita bagaimana? Tuhan Yesus selalu mengampuni dan melupakan dosa apa yang telah kita lakukan. Dosa semerah apapun akan dibersihkan seputih salju. Mengampuni dan melupakan adalah kedua hal yang sangat erat yang harus kita lakukan pada saat kita mengampuni orang yang bersalah kepada kita.

Ingat kisah kedua orang yang ikut disalib di sebelah Yesus pada saat disalibkan? Keduanya adalah penjahat yang telah melakukan banyak perbuatan jahat sehingga mereka dihukum salib. Tetapi salah seorang dari mereka mau menerima Yesus sebagai juruselamat hidupnya, sehingga pada saat itu juga Yesus mengatakan kepadanya bahwa hidupnya telah diselamatkan. Yesus tidak melihat sebesar apapun dosa orang tersebut, Yesus tidak melihat seberapa jahat orang tersebut, tetapi Dia menerimanya dengan penuh kasih.

Seberapa jahatpun orang yang telah menyakiti hati kita, seburuk apapun orang berbuat jahat kepada kita, tetap kita harus mengampuninya tanpa alasan apapun. Ingatlah bahwa Yesus mengampuni kita tanpa memberi syarat apapun. Demikian juga kita harus berbuat kepada orang yang kita ampuni kesalahannya.
Ingatlah bahwa ketika kita mengampuni orang yang bersalah kepada kita, maka Bapa di surga juga akan mengampuni segala kesalahan kita di hadapanNya (Matius 18:35).

Doa:
Tuhan mampukan kami untuk mengampuni orang yang telah menyakiti hati kami dan berbuat jahat kepada kami. Mampukan kami untuk melepaskan pengampunan dan melupakan setiap kesalahan mereka. Biarlah kasihMu tercurah memenuhi setiap hati kami dan membalut setiap luka hati kami..

Langkah iman:
  • Ampuni kesalahan orang yang telah menyakiti hati kita dan jangan ingat-ingat kembali kesalahannya.
  • Berbuat baiklah kepada orang yang telah menyakiti hati kita, karena dengan demikian kita melepaskan kasih Tuhan atas dirinya, sehingga orang tersebut juga akan berubah dari jalan-jalannya yang jahat.

Carilah Harta yang Terpendam!


Jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah.” Amsal 2:4-5

Manusia menyibukkan dirinya dengan berbagai macam pekerjaan yang bisa mereka kerjakan, demi mencapai tujuan ataupun mimpi mereka masing-masing. Ada yang ingin meraih kesuksesan, kekayaan, status, karir, kenyamanan, taraf hidup yang lebih baik dan masih banyak lagi cita-cita yang ingin diraih. Hasil yang akan diperoleh sangat ditentukan oleh usaha dan kerja keras yang dilakukan. Semakin giat dan tekun melakukan suatu pekerjaan atau usaha, maka semakin dekat kesuksesan atau cita-cita yang diimpikan. Dan Tuhan tidak akan pernah berhutang bagi setiap umatNya yang benar-benar tekun melakukan pekerjaan mereka.

Tetapi satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah hal rohani. Kegiatan jasmani dan rohani harus kita kerjakan secara seimbang. Ketika kita cenderung lebih berat ke salah satunya, maka keseimbangan hidup kita akan mulai terganggu.

Semangat untuk mencari harta kekayaan maupun kesuksesan di dunia ini juga harus kita gunakan untuk mencari harta terpendam yang jauh lebih berharga nilainya dibanding dengan harta duniawi.  Kalau kita bisa sukses mendapatkan harta yang tersedia di dunia ini, maka sudah seharusnyalah kita juga sukses di dalam mencari harta rohani yang sangat berharga.

“Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.” 2 Kor 4:18

Harta rohani ini adalah pengertian tentang takut akan Tuhan dan hikmat dari Tuhan untuk mengenal Allah lebih intim lagi, termasuk di dalamnya sukacita, kelepasan, kemenangan, damai sejahtera, kekuatan, penghiburan dan kasih yang berlimpah-limpah. Dan ketika kita memilikinya, maka kita mempunyai pegangan hidup yang kuat, yang akan menuntun kita menjalani setiap langkah kehidupan kita hari demi hari, meraih kemenangan dalam setiap langkah hidup kita.
“Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.” Ams 1:7

Apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan harta rohani yang terpendam, yang sangat berharga ini?

1. Cari Setiap Hari
Ketika kita bekerja untuk mencari uang, kita bekerja setiap hari. Ada yang bekerja 5 hari dalam 1 minggu, ada yang 6 hari dalam 1 minggu, bahkan ada yang bekerja 7 hari dalam 1 minggu. Satu hari saja kita tidak bekerja, maka itu akan mengurangi pendapatan atau gaji yang akan kita peroleh pada akhirnya.

Demikian juga dengan kegiatan rohani, mencari Tuhan harus kita lakukan setiap hari. Ketika kita melewatkan satu hari saja, maka kita akan kehilangan momen yang sangat berharga yang akan menentukan hasil yang akan kita peroleh. Keintiman dengan Tuhan harus dibangun secara kontinyu. Hari-hari yang kita lewati dengan membangun persekutuan dengan Tuhan akan membuat kehidupan rohani kita semakin bertumbuh di dalamNya. Kita akan semakin kuat dalam menghadapi berbagai macam masalah dan pencobaan.
Setiap hari sangat berharga. Dan hari demi hari yang kita lalui dengan mencari Tuhan akan memberikan harta rohani yang sangat berharga bagi kehidupan kita. Harta rohani ini jauh lebih berharga dibanding dengan harta jasmani yang kita cari dalam kehidupan di dunia ini.

2. Disiplin

Kedisiplinan sangat mutlak dibutuhkan bagi kesuksesan pekerjaan, karir, usaha/bisnis, maupun bagi segala kegiatan yang kita lakukan. Orang-orang yang tidak disiplin atau lalai dalam melakukan pekerjaannya tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal (2 Tes 3:7-8).

Hal ini berlaku juga ketika kita mencari Tuhan dan membangun persekutuan yang intim denganNya. Orang-orang yang disiplin dalam mencari Tuhan akan mendapatkan berkat yang jauh lebih besar dibandingkan mereka yang lalai melakukannya. Bangun kedisiplinan dalam mencari wajah Tuhan. Tetapkan suatu waktu dalam satu hari dimana kita bisa mencari wajahNya tanpa terganggu kegiatan lain. Setia pada waktu yang telah kita tetapkan tersebut dan jalankan dengan penuh kedisiplinan. Waktu yang paling ideal adalah di pagi hari dimana pikiran kita belum dipenuhi oleh berbagai macam kesibukan dan masalah. Tetapi semua terpulang bagi kita sendiri yang menjalaninya.

3. Tekun
Semangat yang berapi-api sangat bagus dalam suatu pekerjaan. Tetapi jika semangat itu hanya dilakukan pada awalnya saja, maka hal itu akan menjadi sia-sia. Ketekunan jauh lebih penting untuk mencapai suatu kesuksesan. Harta kekayaan dan kesuksesan tidak akan dapat diperoleh hanya dalam waktu singkat. Semuanya butuh waktu dan perjuangan. Inilah alasannya mengapa ketekunan itu sangat dibutuhkan. Rasa kejenuhan harus dapat dikalahkan dengan keyakinan bahwa jika kita senantias tekun bekerja, maka kita akan memperoleh apa yang kita cita-citakan.

Harta rohani yang terpendam juga harus dicari dengan ketekunan. Banyak orang yang berhenti di tengah jalan ketika mereka tidak mendapatkan apa yang mereka cari. Mereka berpikir dengan melayani pekerjaan Tuhan di gereja akan segera mengubah hidup mereka. Atau ada juga yang berpikir bahwa ketika mulai rajin baca Firman Tuhan maka berkat Tuhan akan segera mengalir.

Tuhan kita bukanlah Tuhan yang instan. Tuhan akan memproses setiap hidup kita sehingga hidup kita menjadi sempurna adanya. Dan waktu Tuhan adalah waktu yang paling indah bagi kita (Pkh 3:11).

Ketekunan merupakan suatu proses yang sangat panjang. Ketekunan berarti bahwa kita akan terus bertahan dan setia melakukan sesuatu ketika keadaan tidak berubah menjadi yang kita harapkan. Bahkan ketika keadaan berubah menjadi semakin buruk dan pekerjaan menjadi semakin berat, kita tetap melakukan pekerjaan tersebut (Yak 1:2-4).
“Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu. ” Ibr 10:36

Mencari harta rohani yang terpendam bukanlah suatu hal yang rumit dan jauh dari kemampuan kita. Dan harta yang terpendam tersebut bukan hanya diperuntukkan bagi hamba Tuhan tertentu, pendeta tertentu atau pelayan Tuhan tertentu saja. Tuhan menyediakannya bagi setiap umat percaya dari berbagai macam latar belakang, status sosial, pekerjaan dan lain-lain. Tidak ada batasan bagi siapapun yang mau datang kepadaNya dan mencari wajahNya. Semua orang mendapat hak yang sama untuk datang kepadaNya dan memperoleh berkat rohani yang berharga yang sudah tersedia.

Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.” Ef 1:3.

Dalam Tangan Siapa?



Bola basket dalam tanganku berharga $19.
Bola basket dalam tangan Michael Jordan berharga $33 juta.
Tergantung ada dalam tangan siapa.

Baseball dalam tanganku berharga $6.
Baseball dalam tangan Mark McGuire berharga $19 juta.
Tergantung ada dalam tangan siapa.

Raket tenis tak ada gunanya dalam tanganku.
Raket tenis dalam tangan Venus Williams menghasilkan kemenangan dalam kejuaraan dunia.
Tergantung ada dalam tangan siapa.

Tongkat dalam tanganku menghalau binatang buas.
Tongkat dalam tangan Musa membelah lautan luas.
Tergantung ada dalam tangan siapa.

Ketapel dalam tanganku merupakan mainan anak-anak.
Ketapel dalam tangan Daud merupakan senjata dahsyat.
Tergantung ada dalam tangan siapa.

Lima roti dan dua ikan dalam tanganku menjadi beberapa potong roti isi.
Lima roti dan dua ikan dalam tangan Yesus memberi makan ribuan orang.
Tergantung ada dalam tangan siapa.

Paku-paku dalam tanganku menghasilkan sangkar burung.
Paku-paku dalam tangan Yesus Kristus menghasilkan keselamatan bagi segenap umat manusia.
Tergantung ada dalam tangan siapa.

Kau lihat sekarang, segala sesuatu tergantung ada dalam tangan siapa.
Jadi serahkan segala masalahmu, kekhawatiranmu, ketakutanmu,
harapan-harapanmu, impian-impianmu, keluargamu, kawan serta sahabat-sahabatmu dalam tangan Tuhan. Sebab... segala sesuatu tergantung ada dalam tangan siapa.


Serhkanlah seluruh hidupmu dalam tanganNya, Percayalah pada tangan-Nya yang tidak terlihat itu. Tuhan Yesus memberkatimu.

Never Too Late


Mazmur 121:5
"TUHANlah Penjagamu, TUHANlah naunganmu di sebelah tangan kananmu."

Supaya sebuah pohon atau tanaman bisa bertumbuh dan menghasilkan buah, benihnya harus terlebih dahulu ditanam di tanah dan mati. Supaya buah roh dapat muncul dalam hidup kita, pertama-tama kita harus ditanam dalam firman Allah mati bagi diri sendiri. Di hadapan pemurnian, kesulitan, disiplin, dan kesedihan, Firman Allah memberi makanan bagi hidup kita dan buah mulai bermunculan. Tetapi itu tidak terjadi dalam semalam. Dibutuhkan waktu dan kesabaran.

Yusuf tidak akan pernah dipakai oleh Allah jika ia tidak dijual oleh saudara-saudara yang membencinya, dan dituduh oleh istri Potifar, yang menjebloskannya ke dalam penjara. Bahkan, setelah ia memberi tahu juru minum Firaun bahwa ia akan kembali melayani raja dan memintanya untuk memberi tahu Firaun akan pemenjaraan dirinya yang tidak seharusnya dilakukan, Yusuf harus menanti dua tahun lagi untuk dibebaskan dari penjara.

Saat kita menantikan Tuhan, kadang-kadang Dia kelihatan lambat untuk datang menolong kita, tetapi Dia tidak pernah terlambat. Waktu-Nya selalu sempurna.

Pertolongan Allah dalam hidup Anda tidak akan pernah terlalu lambat atau pun juga terlalu cepat karena Dia akan melakukannya selalu tepat pada waktunya.

JESUS BLESS YOU ^^

Kristen "Make Up"


Amsal 31:30
“Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji.”

Seorang wanita agar terlihat cantik di depan orang banyak maka ia akan berdandan. Ia akan me-make-up wajahnya dengan alat-alat kecantikan yang ia telah beli dari toko kecantikan tertentu. Pada satu sisi tujuan dari wanita merias wajah adalah baik, tetapi di satu sisi yang lain ada hal kurang baiknya.

Bagi yang terbiasa berdandan, ia tidak akan percaya diri dengan wajahnya yang tanpa make-up sehingga begitu keluar dari rumah maka wajahnya akan penuh dengan warna. Tidak jarang, untuk menipu wajah mereka yang sedang ditumbuhi jerawat maka mereka akan menebalkan riasan wajah agar tidak terlalu kentara dilihat orang.

Orang-orang Kristen sekarang ini cukup banyak yang berlaku layaknya seperti wanita yang me-make-up wajahnya. Agar terlihat orang lain sebagai pengikut Kristus yang taat dan baik, ia memoles habis-habisan sisi penampilan luarnya. Berpakaian rapi dan sopan, wangi, selalu melemparkan senyum kepada orang lain, dan hal-hal baik lainnya.

Jika boleh jujur, Allah tidak terlalu mementingkan semua itu. Dari Alkitab perjanjian lama sampai perjanjian baru diketahui bahwa Allah hanya concern dengan apa yang ada di dalam diri manusia. Bahkan saat Tuhan Yesus datang ke dunia dan melihat hidup ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang sepertinya saleh ketika itu, Dia justru memberikan kecaman kepada mereka.

Berpenampilan menarik dan simpatik di depan orang yang kita temui sebenarnya tidak salah, tetapi alangkah lebih baik jika kita lebih memfokuskan diri kepada apa yang dalam diri kita. Implikasinya, ketika kita melakukan apapun di depan orang lain maka apa yang kita lakukan itu benar-benar jujur, apa adanya.

Saat kita tersenyum kepada orang lain maka senyum yang kita lemparkan kepada orang lain itu adalah senyum yang berasal dari dalam hati kita. Saat kita memberikan semangat kepada orang yang sedang dalam putus asa, kata-kata yang kita keluarkan adalah kata-kata yang benar tulus dari dalam diri kita.

Jika ada diantara Anda saat ini yang masih menjadi Kristen make-up, berhentilah sekarang juga! Jadilah pribadi yang jujur kepada Allah dan sesama manusia karena sesungguhnya inilah kerinduan hati-Nya kepada setiap kita, anak-anak yang dikasihi-Nya.

Dari segala yang Allah lihat pada manusia, Dia lebih tertarik dengan hatinya, bukan yang lain